_*PEMILIK MOBIL WAJIB MENGERTI*_
*KODE BAN MOBIL*
*☞ Contoh yang tertulis di ban* :
*205/65/R15 94 H*
↳ 205 ⇨ Lebar BAN.
↳ 65 ⇨ Tinggi BAN.
↳ R ⇨ Ring/Diameter.
↳ 15 ⇨ Ukuran Ring.
↳ 94 ⇨ Max Beban.
↳ H ⇨ Max 210km/h.
↳ S ⇨ Max 180km/h.
↳ T ⇨ Max 190 km/h.
↳ U ⇨ Max 200km/h.
↳ V ⇨ Max 240km/h.
↳ Z ⇨ >240km/h
↳ W ⇨ 270km/h
↳ Y ⇨ 300km/h
*Setiap BAN ada 4 angka terlihat di sisi BAN*
↣ Contoh : *2214*
Menunjukkan keluaran BAN baru dari pabrik pada minggu ke *22* tahun *2014*
*Setiap BAN, mempunyai tempo/waktu/masa penggunaan ideal 5 tahun. Sejak *tanggal dikeluarkan dari PABRIK.*
Jika...
*Membeli B̲A̲N̲ ̲B̲A̲R̲U̲ pastikan tahun terkini*...
Jika...
Membeli BAN dengan kode tahun yang sudah lewat, maka kita berhak untuk minta Diskon dari harga List sesuai dengan ketentuan.
*Contoh ban dijual pd akhir tahun 2014:*
Produk tertulis tahun:
2013 Potongan Disc 20%.
2012 Potongan Disc 40%.
2011 Potongan Disc 60%.
2010 ... jangan dibeli meskipun ditawari diskon 80%.
*Usia BAN (BARU) bila sudah lebih dari 5 tahun,* maka kondisi karet ban sudah keras karena sudah masuk kategori *expired* meskipun belum digunakan.
Sangat *disarankan jangan dipakai lagi,* jelas bisa *membahayakan jiwa anda.*
Info Penting *Semoga Bermanfaat*.
Marilah Kita Lebih Teliti Terhadap Masalah Keselamatan Jiwa Kita Dan Keluarga.
_*Hati hati dalam membeli ban mobil!*_
Semoga bermanfa'at...🙏😊😉
Selasa, 29 Januari 2019
Sabtu, 26 Januari 2019
Perbedaan ISO
Dalam iso 9001:2015, ISO 14001:2015 dan ISO 45001:2018, organisasi diminta utk menentukan isu2 internal dan ekternal terkait mutu, K3 dan lingkungan yg dapat menghambat keberlangsungan organisasi. (klausul 4.1)
Pada ISO 9001:2015 dan 14001:2015 dan 45001:2018 organisasi diminta utk menetukan pihak berkepentingan dan persyaratannya. Namun pada ISO 45001, ditambahkah pihak pekerja selain dri pihak berkepentingan. (klausul 4.2).
Organisasi jg menentukanl lingkup/prosesnya utk mutu, K3 dan lingkungan serta manual mutu, K3 dan lingkungan (klausul 4.3 dan 4.4) ini yg tidak ada di ISO sebelumnya.
Pada ISO 9001:2015 dan 14001:2015 dan 45001:2018 organisasi diminta utk menetukan pihak berkepentingan dan persyaratannya. Namun pada ISO 45001, ditambahkah pihak pekerja selain dri pihak berkepentingan. (klausul 4.2).
Organisasi jg menentukanl lingkup/prosesnya utk mutu, K3 dan lingkungan serta manual mutu, K3 dan lingkungan (klausul 4.3 dan 4.4) ini yg tidak ada di ISO sebelumnya.
Jumat, 25 Januari 2019
Key Performance Indikator
Key Performance Indicator
Didalam nya ada
.Schedule prog kerja she bulan ini
.Jumlah MP
.Statistik Accident
.Prog Pekerjaan
.Penggunaan
-Bibit
-Pupuk
-Kapur
-Op Name Nursery
.Lap stok opnmae
.Lap Pengeluaran LB3
.Lap Baku mutu dan kualitas penataan
-Air
-Udara
-Kebisingan
.Lap catatan harian ALT
.Lap Bulanan Ke Dinas ESDM & DLHK
.Comisioning
.Induksi
.Re-Induksi
Stok opnmae Apd
Itulah diantara nya materi materi yg dijabarkan pada KPI
Semoga bermampaat
🙏🙏🙏
Didalam nya ada
.Schedule prog kerja she bulan ini
.Jumlah MP
.Statistik Accident
.Prog Pekerjaan
.Penggunaan
-Bibit
-Pupuk
-Kapur
-Op Name Nursery
.Lap stok opnmae
.Lap Pengeluaran LB3
.Lap Baku mutu dan kualitas penataan
-Air
-Udara
-Kebisingan
.Lap catatan harian ALT
.Lap Bulanan Ke Dinas ESDM & DLHK
.Comisioning
.Induksi
.Re-Induksi
Stok opnmae Apd
Itulah diantara nya materi materi yg dijabarkan pada KPI
Semoga bermampaat
🙏🙏🙏
Selasa, 01 Januari 2019
Contractor Safety Management System
Tentang CSMS sudah pernah saya bahas panjang lebar di sebuah tulisan lama kami, juga pernah dibahas beberapa kali disini.
_Mohon diinformasikan bagian mana yang tidak jelas dan perlu dijelaskan ulang._
Kalo minta contoh, mohon maaf tidak bisa dikasih karena prosedur dan form CSMS tiap perusahaan itu berbeda beda namun tetap garis besar penilaian ada di tulisan di bawah ini
.
*Pertanyaan*
Saya bekerja di suatu perusahaan yang masih sedikit pengalaman, bergerak
di bidang supplier dan service (Contractor) untuk KPS melalui tender.
Sekarang ini banyak KPS yang meminta HSE Performance untuk persyaratan
Rekanan atau untuk kontrak kerja melalui pengisian CSMS ( CONTRACTOR SAFETY
MANAGEMENT SYSTEM). yang menjadi pertanyaan saya, dalam CSMS tersebut banyak
pertanyaan mengenai Procedure HSE di Field/site, sedangkan di perusahaan
saya kerja hanya di sebuah gedung berlantai 4 di Jakarta. bagaimana cara
saya menyikapi pertanyaan CSMS tersebut, agar HSE performence nya
baik/bagus.
Saya berharap banyak dapat masukan dari para expertise di bidang HSE ini.
Terima Kasih
*'Jawaban*
Agar score yg diharapkan bisa tinggi, sebenarnya bisa disiasati pada intisari system manajemen. Sebagaimana system manajemen mutu, system manajemen keselamatan kerja menitikberatkan kepada hal-hal yang berbau policy dari manajemen, dan pengendalian implementasinya seperti Audit, dan termasuk di dalamnya tentang bagaimana system dokumentasinya.
Untuk CSMS, beberapa owner mengistilahkan Self Assesment, ada juga HSE Performance, yang akan mendapat skor tertinggi adalah :
*1. KOMITMENT MANAJEMEN* thd permasalahan keselamatan kerja. Tidak perduli itu perusahaan yg baru berdiri ataupun yg sudah besar. Yang jelas secara resmi keselamatan kerja tertuang dalam dokumen telah menjadi komitmen manajemen.
Komitmen ini dinilai dari seberapa besar sih top manajemen dalam keikutsertaan implementasi keselamatan kerja. Poin penilaian bisa berupa kehadiran top manajemen dalam safety meeting, dokumentasi yg dikeluarkan top manajemen mengenai issue2 keselamatan kerja, keikutsertaan top manajemen dalam kegiatan inspeksi penggunaan PPE (personal protection equipment), dsb
2. point berikut yg dinilai memberikan skor tinggi adalah *HSE/SAFETY AUDIT & REVIEW* Hal ini dinilai dari dokumentasi dan rekaman audit
*3. EMERGENCY RESPON PROCEDURE* memberikan kontribusi poin besar juga. Yaitu ttg bagaimana perusahaan membuat prosedur penanganan tanggap darurat. Tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan dan nilai resiko dari pekerjaan yg akan dinilai oleh owner.
*4. ADDITIONAL FEATURES* memberikan kontribusi yg cukup besar kepada skor CSMS. Additional Features ini sebagai contoh adalah keanggotaan professional di bidang Safety dari sebanyak mungkin professional di perusahaan anda. Bisa anda submit bukti keanggotaan profesi di bidang HSE tsb. Bisa juga berupa strategi perusahaan dalam membudayakan bekerja dengan selamat kepada seluruh karyawan. Keanggotaan anda dalam milis migas bisa juga dimasukkan.
*5. PLANING & PROCEDURE.* Adalah penilaian dokumentasi perencanaan system manajemen keselamatan kerja. Procedure2 akan dinilai pada section ini.
Misalnya procedure lifting, procedure working in confined space dan lain2.
Pada akhirnya, kelima point di atas diusahakan sebaik mungkin. Tapi tentu saja, semuanya sangat berbeda standard penilaian masing2 owner karena sangat disesuaikan dengan tingkat keselamatan pekerjaan yg akan dilelang. Sedikit advice, bila perusahaan anda menerbitkan satu buku kecil (handbook/ pocketbook) ttg system manajemen Keselamatan Kerja, akan sangat membantu mengatrol skor.
CSMS di KPS sebenarnya sudah sejak dulu dengan SK Pertamina No. Kpts.1048/L000/99-SO. Kemudian KPS dibawah MIGAS dan diperkuat dgan turunnya Suply chain guidance PTK-007.
Saat ini pihak SKKMIGAS telah menyiapkan pedoman pelaksanaan CSMS tadi yang dinamakan PTK-PK3-K "Pedoman Tata Kerja PK3 Kontraktor".
Pada dasarnya penilaian HSE yang dilakukan KPS terhadap Kontraktor di bagi 3 yaitu meliputi :
*(1). Penilai sebelum mengikuti Tender (Pre Qualifikasi)*
*(2). Penilaian HSE selama kontrak berjalan (During Performing of Work)*
*(3). Penilaian keseluruhan saat de-breifing.*
Isinya tiap KPS tidak 100% sama tapi paling tidak nafasnya adalah sejalan kira-kira sebagai berikut:
*1. Kebijakan HSE :* expectasinya adalah si calon mitra diharapkan punya Kebijakan dibidang HSE yang didukung oleh komitment yang tinggi agar tidak ada Loss di setiap aktifitas pekerjaan.
*2. Prosedur Emergency :* harapannya adalah calon mitra kerja sudah punya (peduli) terhadap kondisi emergensi yang potensial terjadi baik di tempat kerja, office, dll dan bahkan diharapkan bisa mengcover yang spesifik misalnya BLOW-OUT dll.
*3. Equipment & Material Management :* Harapannya adalah si calon selalu memaintain semua peralatan dengan baik, termasuk sertifikasinya, kalibrasinya, ada system untuk memisahkan peralatan yang defective dengan yang masih baik ditandai dengan tanda khusus agar tidak digunakan dll.
CSMS juga dapat digunakan sebagai alat untuk memantau kinerja safety dari tiap-tiap perusahaan kontraktor, sejauh mana mereka me-maintain program-program safety untuk para karyawannya (during performing of work), karena CSMS dipantau secara berkala.
Lebih lanjut, ada juga program yang digunakan untuk memantau performa kontraktor secara keseluruhan, dan tidak hanya unsur safety. Ada sebuah KPS menyebutnya dengan QPR / quarterly performance record. Di QPR tersebut dipantau sejauh mana performa produktifitas dan safety yang dihasilkan oleh perusahaan kontraktor. Program ini pun dipantau secara berkala/quarterly. Dengan program ini, produkstifitas dan safety menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sehingga sudah tidak jaman lagi sebuah kontraktor yang memiliki reputasi produktifitasnya bagus tetapi sedikit mengabaikan aspek keselamatan, akan mendapatkan nilai raport yang
baik.
_Sistem penilaian CSMS ada 2 secara umum :_
1. Pass - Not Pass
2. Rating dan Rangking, penjelasannya ada dibawan ini.
Sistem penilaian CSMS pass-not pass : tiap butir important point sesuai aspek kunci ditulisan diatas si owner atau user atau project engineer harus melalukan inspeksi, interview, pengecekan dokumen dan mengisi form standar yg berisi pertanyaan Y/N, kalo banyak No nya tentu dianggap not pass
Sistem penilaian CSMS rangking dan rating, tiap butir important point sesuai aspek kunci tulisan di atas si owner/user/project engineernya harus melakukan inspeksi ke kantor ataupun yard/workshop, interview, pengecekan dokumen dan mengisi form standar dari masing masing perusahaan. Ada kolom nilai dan definisinya range nilainya yang harus diisi. Semakin tinggi maka semakin baik, rating akan diberlakukan.
Jika variasi risiko pekerjaan berbeda di tiap kontrak yakni low risk, medium risk, high risk .. ada definisi perusahaan masing2 utk kategori ini .. tentu yg ratingnya makin tinggi maka bisa mengerjakan kontrak risiko tinggi dan nilai rangkingnya makin tinggi ... penilaian ini baik sistem pass not pass maupun rangking dan rating akan dilakukan berkala sesuai masa berlakunya kontrak sesuai cycle yg umumnya dibagi 3 yaitu
1. pra qualifikasi,
2. interim review during work in progress,
3. close out contract
_Penilaian CSMS ini akan dilakukan oleh tim dari Company yg akan dipimpin project engineer/user/host/contract owner atau orang yg ditunjuk Company_
checklist CSMS tiap Company yang harus diisi calon kontraktor dan calon vendor yang berminat bekerja utk kepentingan Company akan berbeda namun kalo jurus penekanan 4-5 point diatas minimum dilakukan maka Inshaa Allah CSMS anda akan *dinilai pass atau cukup tinggi* sehingga masuk approved contractor list dan approved vendor list
_Mohon diinformasikan bagian mana yang tidak jelas dan perlu dijelaskan ulang._
Kalo minta contoh, mohon maaf tidak bisa dikasih karena prosedur dan form CSMS tiap perusahaan itu berbeda beda namun tetap garis besar penilaian ada di tulisan di bawah ini
.
*Pertanyaan*
Saya bekerja di suatu perusahaan yang masih sedikit pengalaman, bergerak
di bidang supplier dan service (Contractor) untuk KPS melalui tender.
Sekarang ini banyak KPS yang meminta HSE Performance untuk persyaratan
Rekanan atau untuk kontrak kerja melalui pengisian CSMS ( CONTRACTOR SAFETY
MANAGEMENT SYSTEM). yang menjadi pertanyaan saya, dalam CSMS tersebut banyak
pertanyaan mengenai Procedure HSE di Field/site, sedangkan di perusahaan
saya kerja hanya di sebuah gedung berlantai 4 di Jakarta. bagaimana cara
saya menyikapi pertanyaan CSMS tersebut, agar HSE performence nya
baik/bagus.
Saya berharap banyak dapat masukan dari para expertise di bidang HSE ini.
Terima Kasih
*'Jawaban*
Agar score yg diharapkan bisa tinggi, sebenarnya bisa disiasati pada intisari system manajemen. Sebagaimana system manajemen mutu, system manajemen keselamatan kerja menitikberatkan kepada hal-hal yang berbau policy dari manajemen, dan pengendalian implementasinya seperti Audit, dan termasuk di dalamnya tentang bagaimana system dokumentasinya.
Untuk CSMS, beberapa owner mengistilahkan Self Assesment, ada juga HSE Performance, yang akan mendapat skor tertinggi adalah :
*1. KOMITMENT MANAJEMEN* thd permasalahan keselamatan kerja. Tidak perduli itu perusahaan yg baru berdiri ataupun yg sudah besar. Yang jelas secara resmi keselamatan kerja tertuang dalam dokumen telah menjadi komitmen manajemen.
Komitmen ini dinilai dari seberapa besar sih top manajemen dalam keikutsertaan implementasi keselamatan kerja. Poin penilaian bisa berupa kehadiran top manajemen dalam safety meeting, dokumentasi yg dikeluarkan top manajemen mengenai issue2 keselamatan kerja, keikutsertaan top manajemen dalam kegiatan inspeksi penggunaan PPE (personal protection equipment), dsb
2. point berikut yg dinilai memberikan skor tinggi adalah *HSE/SAFETY AUDIT & REVIEW* Hal ini dinilai dari dokumentasi dan rekaman audit
*3. EMERGENCY RESPON PROCEDURE* memberikan kontribusi poin besar juga. Yaitu ttg bagaimana perusahaan membuat prosedur penanganan tanggap darurat. Tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan dan nilai resiko dari pekerjaan yg akan dinilai oleh owner.
*4. ADDITIONAL FEATURES* memberikan kontribusi yg cukup besar kepada skor CSMS. Additional Features ini sebagai contoh adalah keanggotaan professional di bidang Safety dari sebanyak mungkin professional di perusahaan anda. Bisa anda submit bukti keanggotaan profesi di bidang HSE tsb. Bisa juga berupa strategi perusahaan dalam membudayakan bekerja dengan selamat kepada seluruh karyawan. Keanggotaan anda dalam milis migas bisa juga dimasukkan.
*5. PLANING & PROCEDURE.* Adalah penilaian dokumentasi perencanaan system manajemen keselamatan kerja. Procedure2 akan dinilai pada section ini.
Misalnya procedure lifting, procedure working in confined space dan lain2.
Pada akhirnya, kelima point di atas diusahakan sebaik mungkin. Tapi tentu saja, semuanya sangat berbeda standard penilaian masing2 owner karena sangat disesuaikan dengan tingkat keselamatan pekerjaan yg akan dilelang. Sedikit advice, bila perusahaan anda menerbitkan satu buku kecil (handbook/ pocketbook) ttg system manajemen Keselamatan Kerja, akan sangat membantu mengatrol skor.
CSMS di KPS sebenarnya sudah sejak dulu dengan SK Pertamina No. Kpts.1048/L000/99-SO. Kemudian KPS dibawah MIGAS dan diperkuat dgan turunnya Suply chain guidance PTK-007.
Saat ini pihak SKKMIGAS telah menyiapkan pedoman pelaksanaan CSMS tadi yang dinamakan PTK-PK3-K "Pedoman Tata Kerja PK3 Kontraktor".
Pada dasarnya penilaian HSE yang dilakukan KPS terhadap Kontraktor di bagi 3 yaitu meliputi :
*(1). Penilai sebelum mengikuti Tender (Pre Qualifikasi)*
*(2). Penilaian HSE selama kontrak berjalan (During Performing of Work)*
*(3). Penilaian keseluruhan saat de-breifing.*
Isinya tiap KPS tidak 100% sama tapi paling tidak nafasnya adalah sejalan kira-kira sebagai berikut:
*1. Kebijakan HSE :* expectasinya adalah si calon mitra diharapkan punya Kebijakan dibidang HSE yang didukung oleh komitment yang tinggi agar tidak ada Loss di setiap aktifitas pekerjaan.
*2. Prosedur Emergency :* harapannya adalah calon mitra kerja sudah punya (peduli) terhadap kondisi emergensi yang potensial terjadi baik di tempat kerja, office, dll dan bahkan diharapkan bisa mengcover yang spesifik misalnya BLOW-OUT dll.
*3. Equipment & Material Management :* Harapannya adalah si calon selalu memaintain semua peralatan dengan baik, termasuk sertifikasinya, kalibrasinya, ada system untuk memisahkan peralatan yang defective dengan yang masih baik ditandai dengan tanda khusus agar tidak digunakan dll.
CSMS juga dapat digunakan sebagai alat untuk memantau kinerja safety dari tiap-tiap perusahaan kontraktor, sejauh mana mereka me-maintain program-program safety untuk para karyawannya (during performing of work), karena CSMS dipantau secara berkala.
Lebih lanjut, ada juga program yang digunakan untuk memantau performa kontraktor secara keseluruhan, dan tidak hanya unsur safety. Ada sebuah KPS menyebutnya dengan QPR / quarterly performance record. Di QPR tersebut dipantau sejauh mana performa produktifitas dan safety yang dihasilkan oleh perusahaan kontraktor. Program ini pun dipantau secara berkala/quarterly. Dengan program ini, produkstifitas dan safety menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sehingga sudah tidak jaman lagi sebuah kontraktor yang memiliki reputasi produktifitasnya bagus tetapi sedikit mengabaikan aspek keselamatan, akan mendapatkan nilai raport yang
baik.
_Sistem penilaian CSMS ada 2 secara umum :_
1. Pass - Not Pass
2. Rating dan Rangking, penjelasannya ada dibawan ini.
Sistem penilaian CSMS pass-not pass : tiap butir important point sesuai aspek kunci ditulisan diatas si owner atau user atau project engineer harus melalukan inspeksi, interview, pengecekan dokumen dan mengisi form standar yg berisi pertanyaan Y/N, kalo banyak No nya tentu dianggap not pass
Sistem penilaian CSMS rangking dan rating, tiap butir important point sesuai aspek kunci tulisan di atas si owner/user/project engineernya harus melakukan inspeksi ke kantor ataupun yard/workshop, interview, pengecekan dokumen dan mengisi form standar dari masing masing perusahaan. Ada kolom nilai dan definisinya range nilainya yang harus diisi. Semakin tinggi maka semakin baik, rating akan diberlakukan.
Jika variasi risiko pekerjaan berbeda di tiap kontrak yakni low risk, medium risk, high risk .. ada definisi perusahaan masing2 utk kategori ini .. tentu yg ratingnya makin tinggi maka bisa mengerjakan kontrak risiko tinggi dan nilai rangkingnya makin tinggi ... penilaian ini baik sistem pass not pass maupun rangking dan rating akan dilakukan berkala sesuai masa berlakunya kontrak sesuai cycle yg umumnya dibagi 3 yaitu
1. pra qualifikasi,
2. interim review during work in progress,
3. close out contract
_Penilaian CSMS ini akan dilakukan oleh tim dari Company yg akan dipimpin project engineer/user/host/contract owner atau orang yg ditunjuk Company_
checklist CSMS tiap Company yang harus diisi calon kontraktor dan calon vendor yang berminat bekerja utk kepentingan Company akan berbeda namun kalo jurus penekanan 4-5 point diatas minimum dilakukan maka Inshaa Allah CSMS anda akan *dinilai pass atau cukup tinggi* sehingga masuk approved contractor list dan approved vendor list
Langganan:
Postingan (Atom)
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENGAWAS KETENAGAKERJAAN DALAM HAL PENGAWASAN DAN PENEGAKKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KETENAGAKERJAAN
Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya unt...
-
Keselamatan pada peralatan yang berputar 🗒🗒🗒🗒🗒 Bahaya Getaran Pada Alat Kerja, Pekerja Berisiko Terkena Hand-Arm Vibration Syndrome ...
-
THREE POINT CONTACT SAFETY Selain pada aktivitas yang menggunakan tangga, tiga titik tumpu (three point contact) juga sangat diperlukan da...
-
_*PEMILIK MOBIL WAJIB MENGERTI*_ *KODE BAN MOBIL* *☞ Contoh yang tertulis di ban* : *205/65/R15 94 H* ↳ 205 ⇨ Lebar BAN. ↳ 65 ⇨ ...